bel listrik sederhana yang berhasil kami buat dengan sumber energi listrik dari baterai kering atau dapat juga dengan menggunakan adaptor. Rekomendasi kami untuk sumber energi listrik sebaiknya menggunakan adaptor dibandingkan baterai, karena adaptor dapat mensuplai arus yang cukup konstan untuk kebutuhan bel. Sedangkan jika menggunakan baterai, energi listrik akan semakin melemah dan hilang dalam waktu yang cukup ini kami berikan karena memang telah kami alami sewaktu proses pembuatan bel listrik. Bahan-bahan yang digunakan untuk mengkonstruksi bel ini pun berasal dari barang-barang bekas yang mudah ditemui disekitar kita. Besarnya energi listrik yang diperlukan adalah berkisar dari 9 sampai dengan 18 volt. Jika energi listrik yang diberikan terlalu kecil maka bel listrik tersebut tidak dapat bekerja secara optimal atau bahkan tidak bekerja sama sekali. Namun jika energi listrik yang dialiri terlalu besar maka akan sangat berbahaya dan yang jelas bel listrik tersebut akan terbakar karena timbul energi panas yang berlebih. Untuk hal ini sangat tidak dianjurkan. Untuk membuat bel listrik, beberapa komponen yang dibutuhkan adalah sebagai berikut Satu lembar papan kayu ukuran 30×25 cm dengan ketebalan sekitar 1 cm. kawat tembaga 1 utas/tanpa penyambungan berdiameter 1 mm, panjang 11 m. 1 buah saklar/peyambung dan pemutus arus . Satu buah baterai 9 volt atau adaptor yang memiliki rentang tegangan 9-18 volt. Satu batang paku besi 9 inci. 10-15 sekrup kecil atau paku kecilpaku triplek. Jumlah dapat disesuaikan dengan kebutuhan atau desain yg telah dibuat. Lembaran aluminium dari bekas kemasan minuman kaleng. Ambil dari kemasan kaleng kira-kira 2 buah. batang kayu berukuran batang spidol besar atau sekitar berdiameter 1-1,5 cm. Pelat besi yang dibuat menyiku 90 dejarat. Tebal pelat sekitar 1 mm. Satu sekrup 1 inci beserta bautnya. Satu sekrup berukuran 1,5 inci. Satu buah bel atau lonceng. Satu pelat besi tipis ukuran 1×15 cm bisa didapatkan dari kaleng yang non-aluminium Satu pelat baja tipis ukuran 1×7 cm bisa dari cutter bekas yang sudah ditumpulkan bagian mata pisaunya. Dua buah sekrup kecil yang biasa digunakan pada alat-alat elektronik. Sedangkan alat yang dibutuhkan dalam pembuatan bel yaitu Tang bisa tang lancip atau tumpul. Palu. Obeng minus dan plus ukuran kecil. pisau kecil/pisau lipat. gunting tumpul gunting bekas. solder beserta kawat timahnya. mistar dan pensil. Untuk petunjuk pembuatan, kali ini saya sampaikan hanya dalam bentuk skema/gambar sederhana yang menerangkan setiap bagian pada komponen bel listrik. Barangkali beberapa bagian yang perlu diberi keterangan lebih lanjut yaitu 1. Mengenai kumparan yang nantinya berfungsi sebagai sumber medan magnet. Kumparan dibuat dengan cara melilitkan kawat tembaga pada paku ukuran 9 inci. Banyaknya lilitan tergantung kebutuhan. Jika ingin menghasilkan medan magnet yang kuat namun membutuhkan energi listrik yang sedikit lebih, makan lilitan dibuat lebih banyak. Ringkasnya, jumlah lilitan minimal untuk sumber tegangan 9-18 volt dengan bahan kawat tembaga berdiameter 1 mm pada paku 9 inci adalah 200-300 lilitan. 2. Pada bagian lempengan bajapegas dan lempengan besi sebagai lengan pemukul, disatukan menggunakan sekrup kecil. Sebaiknya skrup yang digunakan berjumlah 2 buah agar lebih kokoh. Pada bagian ini kemudian dilakukan penyolderan antara kawat tembaga yang berasal dari kumparan dengan lempengan baja yang terhubung ke interuptor sekrup berukuran 1,5 inci. 3. Pada bagian kumparan, ujung paku 9 inci diberi penahan supaya kumparan tidak bergeser ketika didorong oleh lempengan besi. Penahan berupa lembaran aluminium yang dipasang vertikal dengan pemakuan untuk melekatkan pada papan. 4. Mengenai bagian dudukkan lempengan baja dan besi, tahap pemasangan diawali dengan melekatkan lempengan pada dudukkan kemudian dilanjutkan pemasangan ke bidang papan. Keterangan dudukkan ini silahkan lihat pada gambar di bawah. Sedangkan desain bel yang telah selesai, silakan lihat gambar dibawah berikutMungkin untuk mempermudah memahami cara pembuatannya, saya mencoba sertakan prinsip kerja dari bel listrik ini. Prinsip kerja Bel Listrik Ketika saklar ditekan dalam keadaan on hingga menutup rangkaian yang sebelumnya telah di hubungkan ke sumber arus listrik baterai atau adaptor, arus listrik mengalir dari sumber arus listrik menuju interuptor sekrup pada batang kayu melalui kawat tembaga. Kemudian arus dilanjutkan menuju ke lempengan baja dan selanjutnya menuju ke kumparan paku yang dililitkan kawat tembaga. Adanya arus listrik yang mengalir melalui kumparan mengakibatkan paku berubah menjadi magnet dan menarik lempengan logam/besi tipis yang dilekatkan pada lempengan baja. Pada lempengan logam/besi ini kemudian dilekatkan dengan kawat yang berfungsi sebagai pemukul bel. Tertariknya lempengan logam beserta lempengan baja mengakibatkan kawat pemukul bergetar dan memukul bel/lonceng hingga berbunyi. Pada saat yang sama hubungan lempengan baja dengan interuptor terputus sehingga arus listrik berhenti mengalir. Berhentinya arus listrik itu menyebabkan paku kumparan kehilangan sifat magnetnya. Akibatnya lempengan baja kembali ke posisi semula. Lempengan baja kembali terhubung dengan interuptor dan arus listrik kembali mengalir, sifat magnet pada kumparan muncul kembali. Begitu seterusnya hingga saklar dimatikan dalam keadaan off. Sekedar catatan tambahan, bahwa ketika bel bekerja, akan terjadi percikan bunga api kecil pada bagian bertemunya interuptor dengan lempengan baja. Untuk hal ini tidak terlalu membahayakan sebatas energi listrik yang diberikan tidak terlalu besar. Untuk pencegahan terjadinya kebakaran, kiranya segera jauhkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti bensin, alkohol, dsb. Nah, sampai disini dulu ceritaku tentang pembuatan bel listrik sederhana. Mudah-mudahan semua ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukan. Akhirnya kuucapkan selamat berkarya buat rekan semuanya.Bellistrik sederhana merupakan suatu alat yang mampu menghasilkan suara dari adanya perubahan energi listrik menjadi magnet yang nantinya menimbulkan energi gerak yang berfungsi sebagai sumber penghasil suara. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan bel sederhana ini berasal dari barang-barang bekas yang mudah ditemui disekitar kita
Sumber listrik DC Direct Current, atau sumber arus searah dihasilkan oleh baterai,maupun akumulator. Dinamakan arus searah karena arus listrik mengalir terus menerus dari kutub positif ke kutub negatif. Kutub positif baterai berupa batang granit berbentuk silinder, sedangkan kutub negatif baterai berupa tabung seng yang menyelubungi baterai. Elektrolit baterai berupa bubuk salmiak yang mampu mengalirkan arus listrik. Depolarisator adalah larutan yang berfungsi mencegah terjadinya polarisasi sehingga arus dapat mengalir lebih lama, pada baterai deplorisator berupa batu kawi. Sumber arus searah yang lainnya adalah akumulator atau yang lebih dikenal dengan aki accu. Aki digunakan untuk sumber listrik pada sepeda, motor, mobil, atau barang-barang elektronika lainnya. Bahan pembangkit arus listriknya atau elektrolitnya aki adalah menggunakan asam belerang cair atau asam sulfat H2SO4. Bahan-bahan yang berada dalam aki menghasilkan tegangan antara terminal-terminal karena adanya proses kimia dari pelat-pelat dan asam belerang yang terdapat di dalamnya. Beberapa produk rekayasa bersumber energi listrik dapat menghasilkan Bunyi, contohnya bel listrik, menghasilkan gerak, contohnya mobil mainan, menghasilkan panas, contohnya setrika, menghasilkan dingin, contohnya kulkas, menghasilkan angin, contohnya kipas angin, menghasilkan magnet, contohnya magnet buatan. Jenis produk rekayasa penghasil bunyi bersumber arus listrik DC antara lain radio, tape, televisi dan bel listrik. Membuat Bel Sederhana dengan Sumber Arus Listrik DC Zaman sekarang dentang lonceng memang jarang terdengar. Fungsi lonceng telah digantikan oleh bel listrik. Bel sederhana dapat menghasilkan bunyi dengan bantuan arus listrik DC. Alat ini memerlukan baterai. Bahan yang digunakan diambil dari lingkungan sekitar. Kreativitas dan imajinasimu dapat dituangkan pada alat ini. Tahapan Pembuatan Bel Sederhana a. Perencanaan Bel otomatis akan berbunyi apabila tombol On ditekan, dan sebaliknya bel akan berhenti berbunyi pada saat tombol Off ditekan. Pembuatan berdasarkan bahan dan alat yang tersedia di lingkungan, dan dibuat dengan penuh tanggung jawab dengan memperhatikan prinsip kerja. b. Persiapan Persiapan pembuatan bel listrik yaitu menentukan alat dan bahan yang dibutuhkan serta membuat desain produk bel listrik yang akan dibuat. c. Peralatan dan bahan Peralatan yang digunakan dalam pembuatan bel sederhana diantaranya adalah. Palu untuk membuat rangka bel sederhana Gergaji untuk memotong balok kayu atau sejenisnya Gunting seng untuk memotong kaleng atau sejenisnya Meteran untuk mengukur panjang balok kayu yang digunakan untuk rangka bel sederhana. Bahan yang digunakan dalam pembuatan bel sederhana diantaranya adalah. Motor Listrik DC sebagai penghasil gerak yang menimbulkan bunyi, Saklar sebagai tombol on/off, tempat baterai, baterai sebagai arus Sumber listrik DC Kayu yang digunakan untuk rangka bel sederhana, Paku digunakan untuk menyambung / merangkai rangka bel sederhana, Karet untuk mengikat, tutup botol sirup yang terbuat dari seng atau sejenisnya, Kabel untuk menyambung arus listrik dari baterai ke Motor Listrik DC dan Motor Listrik DC ke saklar, Lidi untuk memukul kaleng sebagai bunyi bel sederhana. Kaleng minuman dingin yang terbuat dari seng atau sejenisnya. Proses Pembuatan Bel sederhana Tahapan pembuatan bel sederhana antara lain sebagai berikut Ukur kayu yang akan digunakan untuk membuat rangka bel dengan meteran. Kayu pertama dengan ukuran panjang = 13,5 cm dan lebar 3 cm sebanyak 1 buah. Kayu kedua dengan ukuran panjang = 10 cm dan lebar 3 cm sebanyak 2 buah. Kayu ketiga dengan ukuran panjang = 23 cm dan lebar 3 cm sebanyak 1 buah. Potong kayu yang sudah diukur menggunakan gergaji. Siapkan palu dan paku untuk menggabungkan kayu yang sudah dipotong, sehingga membentuk rangka bel sederhana. Siapkan tutup botol syrup yang terbuat dari seng atau sejenisnya, kemudian ratakan pinggiran tutup botol dengan palu. Langkah selanjutnya, lubangi di tengah-tengah tutup botol dengan paku. Ingat lubangnya harus pas dengan ujung Motor Listrik DC. Gunting tutup botol yang sudah diratakan dengan gunting seng. Setelah itu buat satu lubang lagi di salah satu ujung tutup botol yang sudah digunting sebagai tempat untuk memasang lidi. Ikat kaleng bekas dengan karet pada ujung kayu ketiga. Ambil Motor Listrik DC kemudian masukkan ujung Motor Listrik DC ke dalam lubang tutup botol yang di tengah, sehingga bentuknya seperti baling-baling. Kemudian ambil lidi dan masukkan ke dalam lubang tutup botol yang lain. Ikat Motor Listrik DC dengan karet di rangka bel sederhana. Siapkan tempat beterai dan beterai, kemudian pasang beterainya sesuai dengan kutub positif-negatifnya. Ikatkan tempat baterai tadi pada rangka bel dengan menggunakan karet dan pastikan tidak mudah lepas. Sambungkan salah satu kabel dari baterai ke saklar, sedangkan kabel yang satunya lagi ke Motor Listrik DC. Kemudian ambil satu kabel tambahan yang digunakan untuk menghubungkan Motor Listrik DC dengan saklar. Pembuatan bel sederhana sudah selesai dan Bel sederhana siap untuk di uji dengan cara tekan tombol on/off-nya.
MEMBUATBEL LISTRIK SEDERHANA. Bahan yang diperlukan: Baut yang dililit kawat email (E) Tangkai pemukul bel (bisa dari seng yang keras) (A) Saklar bel (K) Paku/baut (T) Baterai Kotak 9V atau adaptor yang memiliki rentang tegangan 9-18 volt (U) Bel Sepeda. Papan 40cm x 30cm.1cara membuat bel listrik sederhana 1 Posted on 16 Maret 2012 Berbekal ujjian praktek fisika, saya menemukan sedikit petunjuk mengenai perangkat bel listrik sederhana beserta cara pembuatannya. Jika melihat definisi yang beredar di berbagai sumber informasi, barangkali saya mendefinisikan bel listrik sebagai suatu alat yang mampu menghasilkan suara dari adanya perubahan energi listrik menjadi magnet yang nantinya menimbulkan energi gerak yang berfungsi sebagai sumber pelaku timbulnya suara. Gambar di bawah berikut merupakan bel listrik sederhana yang berhasil kami buat dengan sumber energi listrik dari baterai kering atau dapat juga dengan menggunakan adaptor. Rekomendasi kami untuk sumber energi listrik sebaiknya menggunakan adaptor dibandingkan baterai, karena adaptor dapat mensuplai arus yang cukup konstan untuk kebutuhan bel. Sedangkan jika menggunakan baterai, energi listrik akan semakin melemah dan hilang dalam waktu yang cukup singkat. Hal ini kami berikan karena memang telah kami alami sewaktu proses pembuatan bel listrik. Bahan-bahan yang digunakan untuk mengkonstruksi bel ini pun berasal dari barang-barang bekas yang mudah ditemui disekitar kita. Besarnya energi listrik yang diperlukan adalah berkisar dari 9 sampai dengan 18 volt. Jika energi listrik yang diberikan terlalu kecil maka bel listrik tersebut tidak dapat bekerja secara optimal atau bahkan tidak bekerja sama sekali. 2Namun jika energi listrik yang dialiri terlalu besar maka akan sangat berbahaya dan yang jelas bel listrik tersebut akan terbakar karena timbul energi panas yang berlebih. Untuk hal ini sangat tidak dianjurkan. Untuk membuat bel listrik, beberapa komponen yang dibutuhkan adalah sebagai berikut 1. Satu lembar papan kayu ukuran 30×25 cm dengan ketebalan sekitar 1 cm. kawat tembaga 1 utas/tanpa penyambungan berdiameter 1 mm, panjang 11 m. 2. 1 buah saklar/peyambung dan pemutus arus . 3. Satu buah baterai 9 volt atau adaptor yang memiliki rentang tegangan 9-18 volt. 4. Satu batang paku besi 9 inci. 5. 10-15 sekrup kecil atau paku kecilpaku triplek. Jumlah dapat disesuaikan dengan kebutuhan atau desain yg telah dibuat. 6. Lembaran aluminium dari bekas kemasan minuman kaleng. Ambil dari kemasan kaleng kira-kira 2 buah. 7. Pelat besi yang dibuat menyiku 90 dejarat. Tebal pelat sekitar 1 mm. 8. Satu sekrup 1 inci beserta bautnya. 9. Satu sekrup berukuran 1,5 inci. 10. Satu buah bel atau lonceng. 11. Satu pelat besi tipis ukuran 1×15 cm bisa didapatkan dari kaleng yang non-aluminium 12. Satu pelat baja tipis ukuran 1×7 cm bisa dari cutter bekas yang sudah ditumpulkan bagian mata pisaunya. 13. Dua buah sekrup kecil yang biasa digunakan pada alat-alat elektronik. Sedangkan alat yang dibutuhkan dalam pembuatan bel yaitu 1. Tang bisa tang lancip atau tumpul. 2. Palu. 3. Obeng minus dan plus ukuran kecil. 4. Pisau kecil/pisau lipat. 5. Gunting tumpul gunting bekas. 6. Solder beserta kawat timahnya. 7. Mistar dan pensil. Untuk petunjuk pembuatan, kali ini saya sampaikan hanya dalam bentuk skema/gambar sederhana yang menerangkan setiap bagian pada komponen bel listrik. 31. Mengenai kumparan yang nantinya berfungsi sebagai sumber medan magnet. Kumparan dibuat dengan cara melilitkan kawat tembaga pada paku ukuran 9 inci. Banyaknya lilitan tergantung kebutuhan. Jika ingin menghasilkan medan magnet yang kuat namun membutuhkan energi listrik yang sedikit lebih, makan lilitan dibuat lebih banyak. Ringkasnya, jumlah lilitan minimal untuk sumber tegangan 9-18 volt dengan bahan kawat tembaga berdiameter 1 mm pada paku 9 inci adalah 200-300 lilitan. 2. Pada bagian lempengan bajapegas dan lempengan besi sebagai lengan pemukul, disatukan menggunakan sekrup kecil. Sebaiknya skrup yang digunakan berjumlah 2 buah agar lebih kokoh. Pada bagian ini kemudian dilakukan penyolderan antara kawat tembaga yang berasal dari kumparan dengan lempengan baja yang terhubung ke interuptor sekrup berukuran 1,5 inci. 3. Pada bagian kumparan, ujung paku 9 inci diberi penahan supaya kumparan tidak bergeser ketika didorong oleh lempengan besi. Penahan berupa lembaran aluminium yang dipasang vertikal dengan pemakuan untuk melekatkan pada papan. 4. Mengenai bagian dudukkan lempengan baja dan besi, tahap pemasangan diawali dengan melekatkan lempengan pada dudukkan kemudian dilanjutkan pemasangan ke bidang papan. Keterangan dudukkan ini silahkan lihat pada gambar di bawah. 4Sedangkan desain bel yang telah selesai, silakan lihat gambar diatas berikutMungkin untuk mempermudah memahami cara pembuatannya, saya mencoba sertakan prinsip kerja dari bel listrik ini. Prinsip kerja Bel Listrik Ketika saklar ditekan dalam keadaan on hingga menutup rangkaian yang sebelumnya telah di hubungkan ke sumber arus listrik baterai atau adaptor, arus listrik mengalir dari sumber arus listrik menuju interuptor sekrup pada batang kayu melalui kawat tembaga. Kemudian arus dilanjutkan menuju ke lempengan baja dan selanjutnya menuju ke kumparan paku yang dililitkan kawat tembaga. Adanya arus listrik yang mengalir melalui kumparan mengakibatkan paku berubah menjadi magnet dan menarik lempengan logam/besi tipis yang dilekatkan pada lempengan baja. Pada lempengan logam/besi ini kemudian dilekatkan dengan kawat yang berfungsi sebagai pemukul bel. Tertariknya lempengan logam beserta lempengan baja mengakibatkan kawat pemukul bergetar dan memukul bel/lonceng hingga berbunyi. Pada saat yang sama hubungan lempengan baja dengan interuptor terputus sehingga arus listrik berhenti mengalir. Berhentinya arus listrik itu menyebabkan paku kumparan kehilangan sifat magnetnya. Akibatnya lempengan baja kembali ke posisi semula. Lempengan baja kembali terhubung dengan interuptor dan arus listrik kembali mengalir, sifat magnet pada kumparan muncul kembali. Begitu seterusnya hingga saklar dimatikan dalam keadaan off. 5Sekedar catatan tambahan, bahwa ketika bel bekerja, akan terjadi percikan bunga api kecil pada bagian bertemunya interuptor dengan lempengan baja. Untuk hal ini tidak terlalu membahayakan sebatas energi listrik yang diberikan tidak terlalu besar. Untuk pencegahan terjadinya kebakaran, kiranya segera jauhkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti bensin, alkohol, dsb. Nah, sampai disini dulu cerita saya tentang pembuatan bel listrik sederhana. Mudah-mudahan semua ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukan. Akhirnya kuucapkan selamat berkarya buat rekan semuanya. NB Literatur pendukung Science Plus Technology and Society Level Blue BAGAIMANA CARA MEMBUAT BEL LISTRIK Alat-Alat Yang Diperlukan Gunting Obeng Selotip Khusus Kabel Bahan-Bahan Yang Diperlukan Kabel sepanjang 2 m Lampu 5 watt warna-warni Rumahan Lampu 1 buah Saklar 1 buah Kepala ujung kabel untuk menyambungkan ke stop kontak 1 buah 6 Lampu 5 watt Rumahan Lampu 7 Kepala Ujung Kabel Bel Listrik Cara Membuat 1. Pertama, memotong kabel sepanjang 10 cm sebanyak 2 potong, sehingga sisa kabel 2m tersebut menjadi 180 cm. 2. Kedua, mengambil salah satu potongan kabel sepanjang 10 cm tersebut, lalu sambungkan dengan kabel bel listrik sesuai warna. 84. Keempat, mengambil kabel sepanjang 10 cm yang kedua, lalu menggabungkan menjadi 2 pasang di dalam rumahan lampu, sesuai warna. Seperti ini 5. Kelima, Tahap kelima inilah yang cukup rumit, pertama sambungkan ujung kabel yang tersambung dengan rumahan lampu, lalu diparalelkan dengan sisa kabel sepanjang 180 cm tadi dengan saklar, seperti pada gambar di bawah ini. 6. Keenam, Sambungkan ujung kabel terakhir dengan kepala ujung kabel. 7. Ketujuh, bel siap digunakan. 9Rangkaian bel pintu ini sangat sederhana sekali dan anda dapat melengkapi koleksi anda dengan membuat bel listrik untuk pintu rumah anda dengan suara sirene. Daftar komponen Resistor R1... 51k R2... 68k R2... 37k Kapasitor C1... 1000 uF C2... 100 uF Transistor Tr1... 2N 4124 Tr2... 2N 4124 Speaker... 2 inci / 2 Tombol Push bottom 10 Bel Mini Ini merupakan contoh dari sebuah rangkaian elektronika yang sangat sederhana dan gampang di buat, rangkaian ini adalah rangkaian bel mini menggunakan 2 transistor. Daftar komponen Resistor R1... 27k R2... 68k Kapasitor C1... 100 mikro F/12V C2... 0,02 mikro F C3... 50 mikro F/12V Transistor Tr1... BD136, 2SB243, 2SB493, 2SB474 Tr2... BD135 11Speaker... 2 inci Bel Sepeda Daftar komponen Resistor R1... 27k R2... 68k Kapasitor C... 100 uF/12v C1... 0,02 uF C2... 50 uF/12v Transistor Tr1... 2n554 Tr2... 2n554 Speaker... 2 inci 12Author Nada Nadida Label Googling, Knowledge, Science Nama Media BEL LISTRIK SEDERHANA Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat merangkai bel listrik sederhana dengan arus listrik searah. 2. Siswa dapat menjelaskan cara kerja alat yang dibuatnya Alat dan bahan 1. Potongan seng 2. Paku besar dan kecil 1 buah 3. Kawat kumparan diameter 0,12 mm kurang lebih 5 meter 4. Kabel 1 meter 5. Baterai 5 buah masing-masing 1,5 volt 6. Gunting seng 7. Selotip 8. Papan alas berukuran kurang lebih 10x30 cm 9. Potongan kayu berukuran kurang lebih 2x10 cm sebanyak 2 buah Dasar teori Arus listrik adalah aliran partikel-partikel bermuatan positif di dalam suatu penghantar. Muatan listrik positif selalu mengalir dari titik bermuatan listrik positif lebih banyak ke titik yang bermuatan listrik positif lebih sedikit dan tidak pernah ke arah kebalikannya. Titik bermuatan listrik positif lebih banyak memiliki potensial listrik lebih tinggi daripada titik bermuatan listrik positif yang lebih sedikit. Jadi, dapat dikatakan bahwa muatan listrik positif mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah. Arus listrik hanya dapat terjadi pada suatu rangkaian tertutup, yaitu rangkaian yang tidak berpangkal dan tidak berujung. Dalam hal ini bel listrik termasuk elektromagnet hal ini dikarena kawat kumparan yang melilit pada paku dapat menghasilkan sebuah magnet, pemanfaatkan arus listrik searah pada kawat kumparan untuk mendapatkan medan magnet di sekitarnya. Magnet ini sifatnya sementara, selama arus listrik mengalir. Makin besar kuat arus listrik yang mengalir dalam kawat, makin besar pula medan magnetik yang dihasilkannya. Paku yang telah menjadi magnet dapat membuat potongan seng tertarik. Ketika seng tertarik oleh paku yang telah menjadi magnet, seng terlepas dari plat getar yang mengakibatkan arus listrik ke kumparan terputus. Pada saat itu paku tidak memiliki gaya magnet lagi, dan potongan seng pun terlepas dari paku. Demikian seterusnya selama arus listrik mengalir potongan seng akan tetap bergetar. Cara memperkuat elektromagnet antara lain sebagai berikut 1. Mengganti inti elektromagnet dengan bahan yang lebih bersifat magnetic 2. Memperbanyak lilitan kumparan 3. Memperbesar kuat arus listrik yang melalui kumparan Langkah kerja 132. Letakkan potongan kayu tadi secara tegak lurus pada salah satu ujung papan alas dengan menggunakan paku kecil 3. Liliti paku besar dengan kawat kumparan secara berurutan/rapi, kemudian tancapkan paku yang sudah dililiti kawat kumparan pada potongan kayu yang lain. Setelah itu letakkan potongan kayu secara tegak lurus pada papan alas dengan jarak kurang lebih 5 cm di belakang potongan kayu sebelumnya 4. Tancapkan potongan seng secara tegak lurus pada papan alas diantara potongan kayu tadi 5. Rangkai 5 buah baterai secara seri, gunakan gulungan kertas dan selotip untuk merangkai baterai tersebut 6. Hubungkan kutub positif baterai dengan salah satu ujung kawat kumparan yang dililitkan pada paku besar, sedangkan kutub negative dengan pengatur plat getar pada seng. Produk media Rubrik untuk penilaian media “BEL LISTRIK SEDERHANA” No Kriteria Tinggi Sedang Rendah 1. Membangkitkan minat dan perhatian siswa 2. Kualitas teknis 3. Memberikan latihan dan partisipasi yang relevan 4. Relevan dengan kompetensi dan sasbel 5. Kesesuaiannya terhadap indikator 6. Mendorong untuk diskusi 7. Efektifitas 8. Efisiensi
Admindari Cara Membuat Saja 2019 blog juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait cara membuat bel listrik sederhana menggunakan baterai dibawah ini. 31082020 DIY Bel rumah ini tergolong bel listrik. Cara Membuat Bel Listrik Sederhana Menggunakan Baterai. 1 Modul Project I Bell Listrik Ix 2 08 01 2014 Membuat Bell List.
Pernahkah kamu mengetahui cara kerja dari Bel Listrik Sederhana? Alat yang digunakan untuk mengeluarkan bunyi yang bertujuan ini yaitu dikenal dengan nama bel listrik, dimana dalam cara membuat bel listrik sederhana ini ada dua bagian utama yang harus diperhatikan seperti, kumparan yang terbuat dari sebuah paku yang dililit kawat dan sumber bunyinya bisa menggunakan lonceng yang ingin mencoba membuat bel listrik sederhana, maka bisa simak bahasan Bel Listrik Sederhana berikut Bel Listrik SederhanaBel listrik sederhana merupakan sebuah alat yang bisa menghasilkan bunyi dengan menggunakan gaya tersebut dihasilkan dari benturan pemukul dan lonceng, pemukul yang bergerak dengan ditarik oleh lilitan yang berubah menjadi magnet ketika dialiri Listrik atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Electric Bell yaitu sebuah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi suara dengan menggunakan prinsip untuk saat ini banyak bel yang menggunakan sistem elektronik, bel listrik yang menggunakan prinsip gaya elektromagnet juga masih banyak juga PTC Adalah Pengertian, Karakteristik, Fungsi, dan Cara KerjaAlat dan Bahan yang DibutuhkanUntuk alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam membuat bel listrik sederhana ini berasal dari barang-barang bekas yang umumnya bisa ditemukan dengan mudah di sekitaran jika ada bahan yang tidak dtemukan dalam keadaan bekas, bahan tersebut masih bisa dibeli dengan harga sumber daya akan menggunakan listrik sekitar 9 hingga 18 volt, atau jika lebih dari itu kumparan yang dibuat bisa menjadi jika terlalu kecil, maka kerja dari bel nantinya tidak akan optimal atau bahkan tidak bekerja sama alat dan bahan yang harus disiapkan untuk membuat sebuah bel listrik sederhanaSelembar papan kayu yang berukuran 30 x 25 cm dan tebal sekitar 1 tembaga berdiameter 1 mm dan panjang kurang lebih 11 buah saklar atau bisa menggunakan saklar lampu rumah daya listrik, bisa menggunakan satu buah baterai 9 volt, beberapa baterai dipasang seri dengan total tegangan 9-18 volt atau adaptor yang rentang tegangannya yaitu 9-18 paku besi 9 inci paku usuk.Sekrup atau paku kecil paku triplek aluminium bisa menggunakan kemasan bekas minuman kayu dengan diameter sekitar 1-1,5 cm sebesar spidol besar.Satu buah sekrup ukuran 1,5 buah bel atau lonceng bisa menggunakan bel sepeda bekas.Pelat besi tipis berukuran 1×15 baja tipis berukuran 1 x 7 cm bisa menggunakan cutter bekas.Alat-alat Teknik, yaituTangTang pemotongPaluObeng minus ukuran kecilObeng plus ukuran kecilPisau kecil atau pisau lipatGuntingSolder dan tinolnyaPenggarisPensilKomponen dan Bagian Penting Bel ListrikBel listrik merupakan sebuah peralatan sederhana yang memiliki sifat listrik memiliki beberapa bagian penting di dalamnya, di antaranya yaituBel memiliki fungsi sebagai sumber lunak yang dilekatkan pada sebuah pegas yang memiliki fungsi untuk memutus arus U yang dililit kawat dan memiliki arah yang U yang sudah dililit dengan menggunakan kawat yang mengalami perubahan menjadi magnet ketika dialiri oleh arus listrik dan disebut dengan yang dililitkan secara berlawanan, sehingga menghasilkan kutub-kutub magnet yang berlainan di bagian ujung listrik memiliki bagian-bagian utama yang terdiri dariBesi U yang dililiti kawat dengan arah yang yang berfungsi sebagai pemutus arus lunak yang dilekatkan pada sebuah pegas sebagai sumber U yang dililiti kawat yang berubah menjadi magnet pada saat dialiri arus listrik, disebut dililitkan secara berlawanan untuk menghasilkan kutub-kutub magnet yang berlainan pada ujung juga Tachometer Sejarah, 5 Macam & Cara Kerja LENGKAPKomponen Utama Bel ListrikBel Listrik memiliki Prinsip kerja Elektromagnetik terdiri dari beberapa Komponen atau bagian utama yaitu Lonceng GongPemukul StrikerKumparan ElektromagnetArmatureSpringInteruptor penghubung dan pemutus arus listrikSeperti judul yang disematkan, cara membuat bel listrik sederhana ini benar-benar yang harus dilakukan tidak terlalu rumit, kamu hanya perlu mengikuti langkah-langkah berikut ini1. Pembuatan KumparanLangkah pertama yaitu dengan membuat kumparan yang nantinya berperan sebagai sumber medan dengan melilitkan kawat tembaga ke paku paku ukuran 9 inci. Atau silakan sesuaikan banyaknya lilitan dengan lilitan minimal untuk membuat kumparan dengan bahan kawat tembaga berdiameter 1 mm pada paku 9 inci dan sumber tegangan 9-18 volt yaitu sekitar 200-300 ingin menghasilkan medan magnet yang lebih kuat, kamu bisa menambah jumlah lilitannya, namun daya listrik yang dibutuhkan akan lebih Pembuatan Pemukul BelLempengan baja akan digunakan sebagai pegas dan lempengan besi sebagai lengan dudukan yang nantinya menjadi tempat pemukul lonceng menempel di dibuat dari besi siku-siku tipis atau bisa dibuat dari membengkokkan lempeng siku-siku tersebut ke papan dengan sekrup atau bisa dipaku, gunakan beberapa buah sekrup agar lebih satukan lempengan baja dan lempengan besi pemukul ke dudukan dengan menggunakan sekrup, agar lebih kuat maka bisa mensolder keduanya ke sekrup agar lebih solder kawat tembaga yang berasal dari kumparan dengan lempengan baja yang terhubung pada interuptor sekrup berukuran 1,5 inci.3. Proses PerangkaianSiapkan papan sebagai tempat menempel semua komponen yang akan baterai atau sumber daya lain dekat dengan saklar, dan sambungkan sumbu positif baterai ke saklar dan negatif ke kumparan yang sebelumnya sudah dibuat ke papan. Kamu bisa menempelkan dngan menggunakan penahan yang dibuat dari lembar alumunium dari kaleng bekas potong dan lipat, kemudian simpan aluminum tersebut di atas kumparan dan paku atau sekrup yang tiap ujungnya ke paku yang lebih kecil sebagai interuptor dengan menggunakan penahan yang terbuat dari atau paku penahan tersebut agar kuat menyatu bersamaan dengan papan, dan solder kawat tembaga dari saklar ke saklar di dekat baterai, lalu solder kawat tembaga untuk menghubungkan saklar dengan pasang pemukul di pasang bel atau lonceng di tempat yang bisa dijangkau oleh pemukul ketika bergerak oleh tarikan medan cara yang mudah yaituLangkah pertama yaitu dengan pembuatan kumparan sebagai sumber medan magnet. Kumparan dibuat dengan cara melilitkan kawat tembaga pada paku ukuran 9 inci. Banyaknya lilitan bergantung dari kebutuhan. Jika ingin menghasilkan medan magnet yang kuat tapi membutuhkan energi listrik yang sedikit lebih, maka lilitan dibuat lebih banyak. Jumlah lilitan minimal untuk sumber tegangan 9-18 volt dengan bahan kawat tembaga berdiameter 1 mm untuk paku 9 inci yaitu sekitar 200-300 bagian lempengan baja yang berfungsi sebagai pegas pada saat bekerja dan lempengan besi sebagai lengan pemukul, lalu disatukan menggunakan sekrup kecil. Sebaiknya sekrup yang digunakan berjumlah 2 buah supaya lebih kokoh. Di bagian tersebut kemudian dilakukan penyolderan antara kawat tembaga yang berasal dari kumparan dengan lempengan baja yang terhubung ke interuptor atau sekrup berukuran 1,5 bagian kumparan, ujung paku 9 inci diberi penahan agar kumparan tidak bergeser saat didorong oleh lempengan besi. Penahan berupa lembaran aluminium yang dilipat-lipat dan dipasang vertikal dengan pemakuan untuk melekatkan di papan. Penahan ini bisa dibuat dari bekas kemasan minuman kaleng yang terbuat dari baterai dekat dengan saklar, lalu sambungkan sumbu negatif baterai dengan kumparan, dan sumbu positif dengan dudukkan lempengan baja dan besi, tahap pemasangan diawali dengan melekatkan lempengan di dudukkan kemudian dilanjutkan pemasangan ke bidang papan. Pemasangan dalam papan bisa dilakukan dengan menggunakan sekrup sebanyak dua buah. Pastikan dudukan kayu terpasang dengan kuat, dan tidak paku yang sudah dililitkan tembaga kumparan di bagian atas. Agar tidak bergeser kumparan diberi penahan yang terbuat dari seng atau juga bisa menggunakan kaleng bekas minuman. Penahan dipasang di kedua ujungnya. Supaya lebih kuat penahan ini disekrup bersatu dengan papan paku yang berfungsi sebagai interuptor dipasang dengan menggunakan penahan yang terbuat dari kayu. Sekrup penahan tersebut agar menyatu dengan papan landasan. Solder kawat tembaga yang menghubungkan interuptor dengan saklar dekat dengan baterai solder kawat tembaga yang menghubungkan saklar dengan baterai, dan yang menghubungkan saklar dengan bel atau lonceng dekat dengan pemukul, satukan dengan papan Kerja Bel ListrikSetelah bel berhasil dibuat maka cek kembali bagian-bagian yang mungkin masih kurang dan langsung saja saklar ditekan dalam keadaan on sampai menutup rangkaian yang sebelumnya telah di hubungkan ke sumber arus listrik baterai atau adaptor, arus listrik mengalir dari sumber arus listrik menuju interuptor atau sekrup pada batang kayu melalui kawat arus dilanjutkan menuju ke lempengan baja dan selanjutnya menuju ke kumparan atau paku yang dililitkan kawat arus listrik yang mengalir lewat kumparan mengakibatkan paku berubah menjadi magnet dan menarik lempengan logam atau besi tipis yang dilekatkan pada lempengan lempengan logam atau besi ini lalu dilekatkan dengan lempengan besi yang berfungsi sebagai pemukul lempengan logam beserta lempengan baja mengakibatkan kawat pemukul bergetar dan memukul bel atau lonceng hingga saat yang sama hubungan lempengan baja dengan interuptor terputus sehingga arus listrik berhenti juga Penggunaan Daya Listrik Televisi Berapa Watt ? Ini JawabannyaDengan berhentinya arus listrik menyebabkan paku kumparan kehilangan sifat magnetnya. Hasilnya, lempengan baja kembali ke posisi baja akan kembali terhubung dengan interuptor dan arus listrik juga akan mengalir, sifat magnet pada kumparan muncul seterusnya sampai saklar dimatikan atau dalam kondisi Elektromagnetik yang tidak dialiri oleh arus listrik akan kehilangan medan magnetnya sehingga tidak mampu untuk menarik yang lepas tersebut akan mengayun kembali pada posisi semula dan Interuptor menjadi terhubung kembali sehingga arus listrik bisa mengalir lagi pada Kumparan Elektromagnet untuk menarik siklus proses yang berulang-ulang kembali dengan cepat dalam hitungan detik sehingga akan menghasilkan suara yang berkesinambungan atau secara terus suara atau bunyi Bel Listrik ini akan terhenti apabila Switch S1 Bel ListrikKarakteristik bunyi dari bel listrik dan cara kerjanya, membuat alat ini bisa difungsikan dengan beberapa kegunaan, diantaranya adalah sebagai berikut1. Tanda PeringatanBerdasarkan prinsip kerjanya yang bisa membuat lonceng bisa berbunyi lebih mudah hanya dengan menekan sakelar dan intensitas suara lonceng yang rapat dan nyaring maka bel listrik sangat efektif digunakan untuk tanda penggunaannya pada alarm kebakaran, alarm pencuri dan lain sebagainya2. Penanda Kedatangan KeretaSama seperti fungsinya sebagai peringatan, bunyi dering ini yang intens dalam membuat bel listrik seringkali digunakan di perlintasan kereta api yang dibunyikan sebagai penanda saat ada kereta api yang Sebagai Bel RumahDahulu sebelum ada bel yang bekerja secara wireless seperti saat ini, bel listrik digunakan oleh pemilik rumah sebagai penanda datangnya Sebagai Bel SekolahBel listrik juga sering digunakan sebagai bel sekolah untuk memberitahu pergantian jam pelajaran atau waktu istirahat dan Membuat RitmeBel listrik juga bisa menghasilkan nada dan ritme dengan berbagai penyesuaian. Dan seiring pengembangannya, bel listrik juga bisa memainkan nada atau lagu yang listrik sederhana merupakan sebuah alat yang bisa menghasilkan bunyi dengan menggunakan gaya Listrik atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Electric Bell yaitu sebuah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi suara dengan menggunakan prinsip alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam membuat bel listrik sederhana ini berasal dari barang-barang bekas yang umumnya bisa ditemukan dengan mudah di sekitaran umumnya bel listrik berfungsi untuk isyarat dalam memberi peringatan atau informasi bagi fungsi sederhananya dalam kehidupan sehari-hari, Bel Listrik Sederhana ini sering digunakan sebagai bel rumah dan bel juga bertanya
Bahanyang digunakan dalam pembuatan bel sederhana diantaranya Motor Listrik DC sebagai penghasil gerak yang menimbulkan bunyi saklar sebagai tombol onoff tempat baterai baterai sebagai arus listrik DC Kayu yang digunakan untuk rangka bel sederhana paku digunakan untuk menyambung merangkai rangka bel sederhana karet untuk mengikat tutup botol sirup yang terbuat dari seng atau sejenisnya kabel untuk menyambung arus listrik dari baterai ke Motor Listrik DC dan Motor Listrik.Gambar di bawah berikut merupakan bel listrik sederhana yang berhasil kami buat dengan sumber energi listrik dari baterai kering atau dapat juga dengan menggunakan adaptor. Rekomendasi kami untuk sumber energi listrik sebaiknya menggunakan adaptor dibandingkan baterai, karena adaptor dapat mensuplai arus yang cukup konstan untuk kebutuhan bel. Sedangkan jika menggunakan baterai, energi listrik akan semakin melemah dan hilang dalam waktu yang cukup singkat. Hal ini kami berikan karena memang telah kami alami sewaktu proses pembuatan bel listrik. Bahan-bahan yang digunakan untuk mengkonstruksi bel ini pun berasal dari barang-barang bekas yang mudah ditemui disekitar kita. Besarnya energi listrik yang diperlukan adalah berkisar dari 9 sampai dengan 18 volt. Jika energi listrik yang diberikan terlalu kecil maka bel listrik tersebut tidak dapat bekerja secara optimal atau bahkan tidak bekerja sama sekali. Namun jika energi listrik yang dialiri terlalu besar maka akan sangat berbahaya dan yang jelas bel listrik tersebut akan terbakar karena timbul energi panas yang berlebih. Untuk hal ini sangat tidak dianjurkan. Untuk membuat bel listrik, beberapa komponen yang dibutuhkan adalah sebagai berikut Satu lembar papan kayu ukuran 30x25 cm dengan ketebalan sekitar 1 cm. kawat tembaga 1 utas/tanpa penyambungan berdiameter 1 mm, panjang 11 m. 1 buah saklar/peyambung dan pemutus arus . Satu buah baterai 9 volt atau adaptor yang memiliki rentang tegangan 9-18 volt. Satu batang paku besi 9 inci. 10-15 sekrup kecil atau paku kecilpaku triplek. Jumlah dapat disesuaikan dengan kebutuhan atau desain yg telah dibuat. Lembaran aluminium dari bekas kemasan minuman kaleng. Ambil dari kemasan kaleng kira-kira 2 buah. batang kayu berukuran batang spidol besar atau sekitar berdiameter 1-1,5 cm. Pelat besi yang dibuat menyiku 90 dejarat. Tebal pelat sekitar 1 mm. Satu sekrup 1 inci beserta bautnya. Satu sekrup berukuran 1,5 inci. Satu buah bel atau lonceng. Satu pelat besi tipis ukuran 1x15 cm bisa didapatkan dari kaleng yang non-aluminium Satu pelat baja tipis ukuran 1x7 cm bisa dari cutter bekas yang sudah ditumpulkan bagian mata pisaunya. Dua buah sekrup kecil yang biasa digunakan pada alat-alat elektronik. Sedangkan alat yang dibutuhkan dalam pembuatan bel yaitu Tang bisa tang lancip atau tumpul. Palu. Obeng minus dan plus ukuran kecil. pisau kecil/pisau lipat. gunting tumpul gunting bekas. solder beserta kawat timahnya. mistar dan pensil. Untuk petunjuk pembuatan, kali ini saya sampaikan hanya dalam bentuk skema/gambar sederhana yang menerangkan setiap bagian pada komponen bel listrik. Barangkali beberapa bagian yang perlu diberi keterangan lebih lanjut yaitu 1. Mengenai kumparan yang nantinya berfungsi sebagai sumber medan magnet. Kumparan dibuat dengan cara melilitkan kawat tembaga pada paku ukuran 9 inci. Banyaknya lilitan tergantung kebutuhan. Jika ingin menghasilkan medan magnet yang kuat namun membutuhkan energi listrik yang sedikit lebih, makan lilitan dibuat lebih banyak. Ringkasnya, jumlah lilitan minimal untuk sumber tegangan 9-18 volt dengan bahan kawat tembaga berdiameter 1 mm pada paku 9 inci adalah 200-300 lilitan. 2. Pada bagian lempengan bajapegas dan lempengan besi sebagai lengan pemukul, disatukan menggunakan sekrup kecil. Sebaiknya skrup yang digunakan berjumlah 2 buah agar lebih kokoh. Pada bagian ini kemudian dilakukan penyolderan antara kawat tembaga yang berasal dari kumparan dengan lempengan baja yang terhubung ke interuptor sekrup berukuran 1,5 inci. 3. Pada bagian kumparan, ujung paku 9 inci diberi penahan supaya kumparan tidak bergeser ketika didorong oleh lempengan besi. Penahan berupa lembaran aluminium yang dipasang vertikal dengan pemakuan untuk melekatkan pada papan. 4. Mengenai bagian dudukkan lempengan baja dan besi, tahap pemasangan diawali dengan melekatkan lempengan pada dudukkan kemudian dilanjutkan pemasangan ke bidang papan. Keterangan dudukkan ini silahkan lihat pada gambar di bawah. Sedangkan desain bel yang telah selesai, silakan lihat gambar dibawah berikutMungkin untuk mempermudah memahami cara pembuatannya, saya mencoba sertakan prinsip kerja dari bel listrik ini. Prinsip kerja Bel Listrik Ketika saklar ditekan dalam keadaan on hingga menutup rangkaian yang sebelumnya telah di hubungkan ke sumber arus listrik baterai atau adaptor, arus listrik mengalir dari sumber arus listrik menuju interuptor sekrup pada batang kayu melalui kawat tembaga. Kemudian arus dilanjutkan menuju ke lempengan baja dan selanjutnya menuju ke kumparan paku yang dililitkan kawat tembaga. Adanya arus listrik yang mengalir melalui kumparan mengakibatkan paku berubah menjadi magnet dan menarik lempengan logam/besi tipis yang dilekatkan pada lempengan baja. Pada lempengan logam/besi ini kemudian dilekatkan dengan kawat yang berfungsi sebagai pemukul bel. Tertariknya lempengan logam beserta lempengan baja mengakibatkan kawat pemukul bergetar dan memukul bel/lonceng hingga berbunyi. Pada saat yang sama hubungan lempengan baja dengan interuptor terputus sehingga arus listrik berhenti mengalir. Berhentinya arus listrik itu menyebabkan paku kumparan kehilangan sifat magnetnya. Akibatnya lempengan baja kembali ke posisi semula. Lempengan baja kembali terhubung dengan interuptor dan arus listrik kembali mengalir, sifat magnet pada kumparan muncul kembali. Begitu seterusnya hingga saklar dimatikan dalam keadaan off. Sekedar catatan tambahan, bahwa ketika bel bekerja, akan terjadi percikan bunga api kecil pada bagian bertemunya interuptor dengan lempengan baja. Untuk hal ini tidak terlalu membahayakan sebatas energi listrik yang diberikan tidak terlalu besar. Untuk pencegahan terjadinya kebakaran, kiranya segera jauhkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti bensin, alkohol, dsb. Nah, sampai disini dulu ceritaku tentang pembuatan bel listrik sederhana. Mudah-mudahan semua ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukan. Akhirnya kuucapkan selamat berkarya buat rekan semuanya. sumber LYeu.